Relaunch Party by Qeza Aesthetic Center Jogja


Makin menjamurnya klinik kecantikan di bumi Jogja tentu menjadi catatan tersendiri bagi para beauty enthusiasts. Memiliki awareness terhadap kesehatan kulit sudah semestinya dilakukan bagi kita semua, sehingga nggak cuma beauty enthusiast yang demen mencari informasi tentang perawatan kulit, melainkan kita semua (tua-muda, wanita-pria, tanpa terkecuali). Mencari pusat klinik kecantikan memang gampang-gampang susah dan harus pake ilmu cocoklogi. Ya, cocok-cocokan. Karena tidak semua klinik kecantikan dapat menjanjikan kulit sehat dan bagus which is sesuai dengan kondisi kulit kita masing-masing.
Qeza Clinic
Beberapa waktu yang lalu, Qeza Aesthetic Center mengadakan Relaunch Party. Berlokasi di YAP Square C-8, Jalan C. Simanjuntak, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta, acara ini dihadiri oleh para beauty influencer area Jogja dan sekitarnya, serta para customer setia Qeza Aesthetic Center.
Acara dipandu oleh MC kenamaan Jogja, yaitu Kak Tulus. Suasana yang terbangun sangat ceria dan seru! Acara ini diawali dengan sambutan dari suami founder Qeza Aesthetic Center, yaitu Pak Ades, kemudian dilanjutkan oleh founder Qeza Aesthetic Center, yaitu dr. Erryl Setiya Devivta. Both of them sama-sama menyampaikan ucapan syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berdirinya Qeza Aesthetic Center. FYI, Qeza Aesthetic Center ini sudah malang-melintang di jagat per-skincare-an selama 5 tahun dan masih bertahan dengan baik hingga saat ini! Malah, progresnya dari hari ke hari menjadi semakin baik dan mendapat animo positif dari para customer atau pasien yang berkonsultasi di Qeza Aesthetic Center. That’s why, Qeza Aesthetic Center mulai melebarkan sayapnya dengan cara moving to pusat kota yang mudah dijangkau. Sebelum berlokasi di YAP Square, Qeza Aesthetic Center berada di Jalan Candi Gebang, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, DIY. Hmm, relatif agak ‘terpinggirkan’ dan jauh dari pusat kota memang. Namun, sekarang tidak lagi. Yay! Keseruannya bisa ditonton di video yang aku unggah di Youtube Channel-ku. Klik aja link-nya di bawah ini 👇😊

Acara dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng sebagai simbol lahirnya ‘kembali’ klinik kecantikan ini. Sooo happyyyyyy! Dengan begitu, jam operasional Qeza Aesthetic Center pun resmi dibuka. Setelah pemotongan nasi tumpeng ini selesai, aku diarahkan untuk melihat-lihat interior dan ruangan demi ruangan yang ada di sini. Terdapat dua lantai: lantai satu untuk bagian lobby, ruang tunggu, ruang konsultasi, kamar kecil, dan ruang santai; lantai dua untuk ruangan-ruangan yang digunakan treatment, dan kamar kecil, serta ada mushola. Semua ruangan ini full AC, loh. Meskipun tidak begitu luas, ruangan ini kesannya cukup besar karena efek warna putih yang menghiasi bagian interiornya.
Lobby Qeza Aesthetic Center
Setelah selesai lihat-lihat, acara ditutup. Tapi, nggak serta-merta langsung bubar gitu aja. Aku dan kawan-kawan influencer lainnya menikmati waktu bersantai dengan menyantap nasi tumpeng dan snack yang disediakan oleh Qeza Aesthetic Center. Selain itu, ada tawaran kopi juga! And, masing-masing dari kami juga mendapatkan goodie bag yang berisi produk basic skincare dari Qeza Aesthetic Center.
Qeza Basic Skincare Products
Berbagai macam pelayanan treatment yang ada di Qeza Aesthetic Center, antara lain:
  1. Deep Cleansing Facial
  2. Totok Wajah
  3. Diamond Tip Micro
  4. Chemical Peeling Glowing
  5. Chemical Peeling Glowing ++
  6. Chemical Peeling Acne ++
  7. Chemical Peeling French Acne
  8. Jet Peel Oxy
  9. Chubby Cheek Treatment
  10. Eye Bag Treatment
  11. Face Up Tightening Treatment
  12. Aqua Peel Treatment
  13. IPL Photofacial Rejuve
  14. Black Laser Treatment
  15. HIFU
Sementara itu, ada juga special treatment, antara lain:
  1. NDYG
  2. CC Glow
  3. Meso Eye Bag
  4. Meso Melasma
  5. Meso Scar Acne
  6. Kauterisasi
  7. Tanam Benang
  8. Tarik Benang
  9. Dermafiller
  10. Botox
  11. Chubby Cheek Injection
  12. Double Chin Injection
  13. Vampire Facial
Segitu dulu reportase dariku mengenai acara #RelaunchPartyQeza di Qeza Aesthetic Center Jogja, guys! Semoga Qeza Aesthetic Center semakin berkembang, semakin dicintai oleh para customer, semakin banyak inovasi dan promonya, dan tentunya longlasting!

Qeza Aesthetic Center
Situs web: www.qezaskincare.com
Instagram: @qezaclinic @qezaskin
Line ID: qezaskin
No. Telepon: (0274) 882778
No. CS: 087794947500; 081809999629
Waktu pelayanan: setiap hari 09.00-18.00
Praktik dokter: 11.00-17.00

16 Tips Kendalikan Amarah


Emosi dalam diri terdiri atas dua jenis, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Keduanya tidak jarang muncul tiba-tiba, sekonyong-konyong, begitu saja. Akan tetapi, setidaknya kita masih bisa mengendalikannya (sekalipun tidak mudah). Emosi yang akan kita bahas di sini adalah emosi negatif. Yeaaaaah!

Setiap orang pasti pernah marah dan tentu ada sebabnya. Entah karena hal besar maupun hal sepele sekalipun. Kadar kemarahan setiap orang pun berbeda-beda. Cara bereaksi ketika marah juga berbeda. Hati-hati! Jangan sampai ketika kita marah malah membuat keadaan makin parah atau justru malah menyakiti orang lain. Well, that’s why aku tertarik untuk membahas hal ini.
Aku mendapatkan tips-tips ini dari Evan Dumas (Twitter @eedumas). And, I think it’s worth to read. Sooo, yeaaa. Yok, kita bahas satu per satu!
  1. Talk about what makes you feel stressed. Talk about what makes you feel stressed with a human who will listen with respect and understanding. Utarakan segala sesuatu yang bikin kamu tertekan (stres, marah, kesal, jengkel, kecewa) kepada orang yang mau mendengarkanmu dengan penuh hormat dan pengertian. Jadi, orang yang kamu curhati ini nggak bakalan nge-judge kamu atau ngasih ceramah panjang lebar. Nggak enak ‘kan kalau kita niatnya pengen curhat tapi berakhir dengan dihakimi?
  2. Talk about what makes you feel joy. Talk about what makes you feel joy with a human who will listen with respect and understanding. Ungkapkan hal-hal yang bikin kamu senang, bahagia, dan ceria kepada orang yang mau memahami dan mendengarkan kamu dengan baik. Adalah suatu anugerah tatkala kita bisa berbagi kebahagiaan kepada orang lain tanpa merasa berat atau bahkan menyinggung perasaan orang yang kita curhati. Bebaskan. Lepaskan. Berbahagialah!
  3. Go slower. Pelan-pelan saja. Ketika pikiran serasa penuh sesak seakan segera meledak, jangan lupa inhale and exhale deep. Jangan lupa bernapas! Sayangi pembuluh darah di otak dan degup jantung kamu.
  4.  Build a habit. Build a habit of noticing how you react to things, this is called mindfullness. Bentuklah kebiasaan memperhatikan cara-cara kamu bereaksi terhadap berbagai hal, entah itu saat kamu menerima kabar bahagia atau musibah. Inilah yang disebut dengan mindfullness (keadaan berhati-hati). Ini juga merupakan salah satu cara kamu bisa mengenali diri kamu sendiri lebih dalam. Kalau kamu nggak kenal sama diri sendiri, siapa lagi?
  5. Be kind to yourself. Be kind to yourself. In small doses treat yourself with the same kindness you normally reserve for others you love and care about. Berbaik hatilah pada dirimu sendiri. Serius, deh! Ini penting banget. Kamu harus berbaik hati dengan dirimu sendiri sebagaimana kamu berbaik hati kepada orang yang kamu cintai. Kamu harus peduli dengan dirimu sendiri sebagaimana kamu juga peduli dengan orang lain. Barangkali, saking sayangnya kamu kepada orang lain, membuatmu jadi lupa untuk menyayangi diri sendiri. Love yourself, be kind to yourself.
  6. Realize you didn’t cause. Realize you didn’t cause this, it’s not your fault. Tidak semua hal yang terjadi disebabkan oleh semua tindakan kamu. Terkadang, justru faktor eksternallah yang memicu suatu permasalahan terjadi, and then merembet ke segala arah. Jadi, segalanya bukan disebabkan olehmu semata. Tenangkan pikiranmu terlebih dahulu.
  7. Realize you don’t have to heal alone. Realize you don’t have to heal alone, because you’re not alone in feeling this way. Sadarlah! Kamu nggak sendirian. Ada banyak orang di luar sana yang (mungkin) juga merasakan hal yang sama. Walau memang, untuk menyembuhkan diri sendiri kunci utamanya adalah diri sendiri. However, bantuan dari orang terdekat atau orang lain juga bisa turut andil dalam proses penyembuhan dirimu itu. Kamu nggak hidup sendirian di dunia ini.
  8. Realize burnout is an opportunity. Realize burnout is an opportunity for growth. It’s a time for new values, new perspectives, new support, and maybe new environments. Amarah merupakan jalan untuk bertumbuh. Dengan adanya amarah, kamu belajar untuk mengendalikan dirimu sendiri. Kamu nggak akan membiarkan amarah menguasai dirimu. Justru, kamulah yang harus menguasai segala emosi itu. Jangan biarkan dirimu kalah olehnya. Jadikan hal ini sebagai kesempatan untuk menemukan nilai-nilai baru dalam kehidupan, pola pikir baru dan cara pandang baru, dukungan-dukungan baru, dorongan baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dan bahkan lingkungan baru yang jauh lebih baik.
  9. Forgive yourself. Forgive yourself for not acting on these stressors earlier, this is completely normal. Memaafkan diri sendiri untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap penyebab stres. Bertingkah normal. Cobalah untuk biasa saja. Kuasai diri sendiri terlebih dahulu.
  10. Choose self compassion. Realize there is a part of you larger than the part that suffers, and this part is what heals you. You always have this, there’s always the option to choose self compassion. Ada bagian dari dalam dirimu yang lebih besar daripada penderitaan yang kamu alami, dan bagian itulah yang akan menyembuhkanmu. Kamu akan selalu memiliki bagian itu. Akan selalu ada pilihan untuk penghiburan diri. Aku lebih suka menyebutnya sebagai penghiburan diri, bukan cara untuk mengasihani diri. Karena, menghibur dan mengasihani adalah dua hal yang berbeda.
  11. Get out of your head. Seriously, get out of your head and into your body. Food, exercise, walks, baths, whatever. Thinking about feelings rarely makes them change. Keluarlah dari sesaknya pikiranmu itu! Karena sesungguhnya pikiran-pikiran yang ada di otakmu itu sebagian besar hanya terjadi di alam pikiran, tidak di realitas. Fokuslah pada tubuhmu! Makanlah, berolahragalah, bergeraklah, menarilah, berlarilah, bernyanyilah, bermeditasilah, dan sebagainya! Terlalu larut dalam perasaan tidak akan mengubah apapun.
  12. Realize burnout is a systemic issue. Realize burnout is a systemic issue. Our work is breaking our hearts. Our “professionalism” was first crafted by dudes with no emotional intelligence. Our jobs deny our humanity, and that causes burnout. Amarah adalah persoalan sistemik. Terkadang, pekerjaan kita menghancurkan perasaan kita. Rasa “profesionalisme” dalam pekerjaan diciptakan oleh orang-orang yang tidak memiliki kecerdasan emosi. Pekerjaan kita mengabaikan rasa kemanusiaan kita, sehingga dapat menimbulkan amarah. Nggak jarang ‘kan beban kerja yang kita tanggung atas nama profesionalisme membuat kita mengesampingkan urusan keluarga, apalagi urusan perasaan hati dan kesehatan jiwa?
  13. 13.   Realize you’re not alone again. Realize you’re not alone again. Last polled 74% of Americans said that their jobs and money was the #1 stressor in their life. Sekali lagi, kamu nggak hidup sendirian. 74% warga Amerika menyatakan bahwa pekerjaan dan uang menjadi penyebab stres nomor 1 dalam kehidupan mereka. Itulah sebabnya kita perlu mengendalikan pikiran kita, demi kesehatan jiwa.
  14. Know that burnout is an issue. Know that it’s a hugely American issue. The ICD-10 (International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems) lists burnout as an issue (code Z73.0). But the DSM (our American diagnosis manual) makes no mention of it. So there’s that. ICD menyertakan amarah sebagai salah satu persoalan penting. Sementara, DSM tidak menyatakan hal yang sama. Hmmm, perbedaannya terletak pada cara pandang. Bagiku, amarah tetap masuk ke dalam issue penting itu. Biar bagaimanapun, amarah merupakan bagian dari emosi. Emosi adalah bagian dari dalam diri. Dan, hal ini akan tetap selalu menyertai dalam sepanjang garis kehidupan. Kalau kita mengabaikan amarah sebagai issue, kita akan menjadi pribadi yang heartless. Well, that’s only my opinion.
  15. Take the fire to motivate. Take the sadness and weariness and get empathetic for other folks burning out. We can fix this together but we need our fire to motivate us, not turn us into ash. Menerima segala kesedihan dan kelemahan adalah sebuah keharusan. Suatu hal terjadi tidak sesuai dengan harapan kamu. Lalu, apa yang akan kamu lakukan kalau tidak menelan pil pahit itu? Satu-satunya cara hanyalah menerimanya. Nrimo. Tidak semua hal berjalan sempurna. Terkadang, kerikil, aral, halangan, rintangan datang menyertai. Jadikan semuanya sebagai motivasi untuk bergerak lebih banyak, berusaha lebih keras, dan berbahagia lebih lebih lebih. Jangan sampai gangguan tersebut melemahkanmu. Kamu lebih kuat dan lebih hebat!
  16. 16.   Remember that you are not alone. For everyone responding that they don’t have someone to listen: it doesn’t have to be a lover or a close friend. A stranger will do, as long as they’re a human, and there’s lots of us. You’re not alone. We all have the capacity to care and be cared for. Kalau kamu ngerasa kamu nggak punya seseorang yang bisa mendengarkanmu, hey, ada banyak manusia di dunia ini. Orang asing atau kenalan pun bisa kamu jadikan tempat curhat. Tapi, tetaplah berhati-hati. Itu saja kuncinya.
Nah, itu dia beberapa tips mengenai cara mengendalikan amarah biar nggak berapi-api. Inti dari semua itu adalah BERBAGI alias SHARING. Nggak semua hal harus dipendam sendiri. Ada kalanya kita perlu berkisah, bercerita, menuangkan sedikit/banyak kecamuk yang bergerilya di dalam pikiran, dan mengutarakan hal-hal yang selayaknya diungkapkan ke permukaan. Semua demi kewarasan pikiran dan jiwa. Tenanglah, kita tidak hidup sendiri di dunia ini.

Pixy Makeup Remover | The Best Makeup Remover


Aku suka dengan makeup yang bener-bener kelihatan makeup, let’s say it’s heavy makeup with smokey eyes or deep lips color. Makeup yang sebagus itu biasanya menggunakan produk yang sifatnya waterproof, sehingga nggak bakalan bisa hilang sekejap mata hanya dengan menggunakan air. Tentunya butuh makeup remover.
Pixy Cosmetics
Aku punya rekomendasi makeup remover yang murah, gampang dicari, dan efektif dalam menghapus makeup. Dia adalah Pixy Makeup Remover.
Seriously, produk ini beneran bagus. Cepet banget ngehapus makeup yang waterproof tanpa effort berlebih. Gampang banget didapetin. Yeaaaa, counter Pixy Cosmetics pasti ada lah di sudut kota di Nusantara. Kalo nggak gitu, yah produk ini hampir pasti ada di toko-toko kosmetik. Yang paling penting yaitu harganya sungguh affordable. Murah sekali. Biasanya produk makeup remover harganya lumayan di atas angin alias melebihi harga satu porsi nasi goreng seafood. Nah, kalo produk yang satu ini beneran murceeee bambaaaanggg. Aku beli di toko kosmetik ternama di kota Klaten dengan harga 20.000-an rupiah! WOW, AMAZING!
Hal lain yang aku suka dari produk ini yaitu tidak mengandung alkohol, nggak lengket di kulit, nggak ada baunya, nggak bikin kulit jadi kering, nggak greasy, nggak ada rasanya kayak pahit atau yang gimanaaaa gitu. Berat bersihnya yaitu 60 ml. Claim-nya sih telah teruji secara klinis. Jadinya, aku merasa aman setiap pake produk ini untuk membersihkan wajahku dari makeup­ yang waterproof, seperti penggunaan lipstick, eyeliner, mascara. Produk ini memang ditujukan untuk area bibir dan mata which is area-area itu memang area yang sensitif, sehingga perlu pake produk yang bahan-bahannya tidak berbahaya.

Ingredients: Water, Cyclopentasiloxane, Hydrogenated Polyisobutene, Mineral Oil, Butylene Glycol, PEG-400, Sodium Chloride, PCA Ethyl Cocoyl Arginate, PPG-2-DECETH-7, Disodium EDTA, Honey, Tocopheryl Acetate, CI 14700, CI 17200

Gimana? Tertarik nyobain?

Kuliah S2 di UNS Ngapain Aja?


Well, hello, people!
Aku mau sharing ah tentang perjalanan kuliah Magister! Semoga bisa sedikit membantu, ya, buat kamu yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2.
Buat yang sudah merasakan hal yang sama, bisa dong tinggalin komentar di bawah! Biar bisa kasih insight tambahan buat para netizen. Daaaan, kita bisa diskusi, nih!
Aku pernah sharing tentang ini dalam bentuk video. Ada di YoutubeChannel-ku, guys. Buat yang nggak mau baca dan prefer untuk nonton, cussss silakan klik di bawah ini:
Jangan lupa subscribe, yaaaaa!
👆
Baiklah. Tanpa berlama-lama, langsung aja ke inti pembahasan.
Aku kuliah S-2 di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, jurusan Magister Pendidikan Sains. Sebelumnya, jenjang kuliah S-1-ku di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan jurusan Pendidikan Fisika. So, I think it’s still linear, right?
Back to the topic.

Kuliah S-2 terdiri atas minimal 4 semester. Semester 1-2 adalah kuliah teori, which is kuliah di kelas seperti biasa dengan mengambil mata kuliah wajib dan pilihan. Dan, hari-hari yang dijalani masih berkutat seputar hadir di kelas, memperhatikan dosen yang mentransfer ilmu, berdiskusi dengan rekan dalam kelompok, berdiskusi dengan dosen, ngerjain tugas (tugas kelompok dan/atau tugas mandiri), dan lain-lain. Jadwal kuliahnya sih Rabu-Jumat. Namun, kalau ada kelas tambahan/pengganti, bisa diagendakan di hari lain.
😎
Perjuangan yang sesungguhnya dan literally berat banget tapi memang harus dijalani agar dapat segera lulus, baru terasa mulai semester 3 ke atas.
Di semester 3-4 (atau bahkan 5, dan seterusnya) mata kuliah yang diambil HANYA Tesis. Tidak ada mata kuliah lain (kecuali kalau kamu mau mengulang mata kuliah lain untuk memperbaiki nilai kamu yang sebelumnya kurang tuntas).
Meskipun kelihatannya mata kuliah yang diambil itu HANYA Tesis, ternyata Tesis tidak sekadar Tesis.
J A U H   L E B I H   D A R I   I T U , P E M I R S A .
Bahkan, untuk menyelesaikan Tesis ini, aku butuh waktu dari semester 3 sampai semester 5. Tiga semester ini hanya demi merampungkan Tesis sebagai Tugas Akhir!

Langkah-langkah yang aku penuhi ada banyaaaaakkkk banget! Akan tetapi, secara garis besar tahapan-tahapan yang aku lalui ada 4 tahap, antara lain:
  • Seminar Proposal
  • Seminar Kemajuan
  • Seminar Hasil
  • Ujian Tesis
Untuk menempuh keempat tahap tersebut, itu tuh nggak cuma sekadar ngurusin Tesis. Jangan bayangkan kamu hanya ke perpustakaan untuk cari referensi, kemudian konsul bimbingan ini-itu, terus melakukan penelitian, kemudian jebreeeettt langsung Ujian Tesis. NO.
A BIG NO!
Ada banyak jalan alias proses yang harus kamu tempuh dan selesaikan.
Ada satu hal yang harus sangat kamu perhatikan, yaitu PUBLIKASI KARYA ILMIAH.
Ini nggak main-main banget, bro.
Kualifikasi untuk publikasi karya ilmiah yaitu (1) ada jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional yang bereputasi, dan (2) prosiding internasional bereputasi.
Jadi, kalau ikut prosiding ataupun submit artikel di jurnal tertentu, itu tuh nggak abal-abal. Apalagi sampe yang masuk ke predatory journal. No, it’s a big no.
Kamu bakalan rugi banget. That’s why kamu harus berhati-hati dan waspada, serta teliti. Jangan sampe kamu rugi waktu, rugi dana, rugi upaya. Pokoknya rugi segalanya. Jangan sampe, ya! So, make sure kalo kamu mau mempublikasikan karya ilmiah, harus di tempat-tempat yang tepercaya dan bereputasi, jelas sumbernya.
Well, publikasi karya ilmiah ini menjadi satu-satunya syarat untuk mengikuti Ujian Tesis. Sehingga, mau tidak mau kamu harus punya bekal karya ilmiah yang HARUS SUDAH TERBIT (PUBLISHED) sebelum kamu mengajukan Ujian Tesis. Percuma kalau Tesis kamu sudah selesai dan siap diujikan, tapi kamu belum mempublikasikan karya ilmiah itu.
Makanya aku kemarin tuh bener-bener (kesannya) lamaaaaa banget kuliahnya, karena amat sangat makan banyak waktu dalam accomplishing the final thesis defense. Why? Karena publikasi karya ilmiah itu butuh waktu yang nggak singkat, berbulan-bulan. Jadi, saranku nih buat kamu yang sedang berencana akan melanjutkan kuliah di jenjang S-2 (atau bahkan sedang menjalani kuliah S-2): persiapkan karya ilmiahmu dengan baik sebanyak mungkin.
Dan, karya ilmiahmu itu harus merupakan bagian dari Tesismu. Kamu nggak bisa ngasal gitu aja dalam membuat karya ilmiah, misalnya dengan membuat judul lain yang sama sekali nggak ada kaitannya dengan judul Tesismu. Karya ilmiah yang kamu publikasikan harus merupakan bagian dari Tesismu.
Nah, dalam proses publikasi karya ilmiah ini, aku joined tiga kali di conference yang berbeda-beda.
  • Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (UMS). Karena ini cuma asal ngikut, publikasiku nggak diterima oleh pihak kampusku, dong. Karena skalanya ini hanya nasional. Meanwhile, yang dipersyaratkan oleh kampus adalah seminar yang berskala internasional.
  • ICoSMEE (UNS). Ini merupakan seminar internasional dan juga terindeks Scopus. Namun, ternyata artikelku (artikel yang aku masukkan di prosiding ini) nggak published alias nggak terbit di jurnal internasionalnya, melainkan hanya terbit di jurnal lokal. Automatically, itu belum memenuhi syarat agar aku bisa mengajukan Ujian Tesis. Nah, akhirnya aku harus mengikuti international conference lainnya, dooonggggggg.
  • ICoSEd (UNESA). Alhamdulillah, yaaaaaa. Artikelku diterima. DAN. DITERBITKAN. TERINDEKS SCOPUS. Akhirnyaaaaa, terpenuhi juga syarat untuk lanjut ke tahapan berikutnya demi terselesainya perjuanganku meraih gelar MAGISTER. Anyway,proses penerbitan artikel tuh nggak sebentar, loh. Aku mulai seminar tuh bulan November 2017. Lalu, artikel ini baru diterbitkan pada bulan Mei 2018. Lumayan lama memang. Indeed.
Well, itu baru perjalanan tentang publikasi karya ilmiahnya. Sekarang, mari kita kembali ke pokok pembahasan mengenai empat tahap utama dalam penyelesaian Tesis.

Seminar Proposal
Di tahap ini, kamu mempresentasikan rancangan penelitian kamu. Mestinya udah hafal mati semua lah, yaaaa. Di S-1 pun kamu udah familiar dengan Seminar Proposal tentunya. Pastinya kamu udah melalui fase Seminar Proposal, ‘kan? *serius nanya*
Seminar Proposal ini sifatnya terbuka. Jadi, peserta seminarnya itu bebas. Bisa kawan seangkatan, kakak tingkat, adik tingkat, pacar, orang tua, keponakan, sepupu. Terus ada dosen juga sebagai penguji.
Seminar Kemajuan
Di sini, kamu mempresentasikan kurang lebih hasil penelitian kamu (sejauh mana kamu sudah menjalani proses penelitianmu). Tapi, sebisa mungkin Bab 1 sampai Bab 5 udah komplit lah. Walaupun lampirannya masih acak-adut atau bolong-bolong atau alamannya masih kocar-kacir atau belum terpenuhi semua, pokoknya tetep presentasi aja. However, sebisa mungkin, please, sebisa mungkin draft Tesis kamu udah mendekati sempurna dan pantas untuk dipresentasikan.
Seminar Kemajuan ini juga bersifat terbuka, sama seperti Seminar Proposal.
Seminar Hasil
Semua draft Tesis kamu HARUS SUDAH FIXED SEMUANYA. Lengkap mulai dari depan sampai belakang. Bab 1 sampai Bab 5, lampiran komplit, dan semua perangkat pembelajaran (kalau penelitian kamu tentang penelitian eksperimen) atau produk pembelajaran (kalau penelitian kamu tentang penelitian pengembangan) sudah beres.
Jadi, di tahap ini kamu mempresentasikan hasil dari penelitian kamu. Dan, Seminar Hasil ini bersifat terbuka. Lagi-lagi, kamu harus presentasi di hadapan banyak audience. Ah, tapi udah nggak perlu segrogi itu lah, ya. Orang udah biasa tampil di depan, kok. Wkwkwkwk~
Ujian Tesis
Tahap terakhir dan penentu seluruh perjalanan kuliah di jenjang S-2: Ujian Tesis. Sifatnya tertutup. Jadi, kamu hanya sendirian di dalam sebuah ruangan dan dihadapkan dengan empat orang penguji.
Dua orang dosen pembimbing kamu, which are jadi penguji kamu juga selama proses ujian berlangsung, dan dua orang dosen lainnya bertindak sebagai dosen penguji (Ketua dan Sekretaris). Ingat! Keempat dosen tersebut adalah dosen penguji kamu. Jangan berharap dosen pembimbing ikut ngebelain atau ngebantuin kamu layaknya ketika kamu sedang konsultasi/bimbingan empat mata. Beliau tetap menguji alias ngetes kamu kecuali kalo dosen pembimbingmu itu berhati malaikat jadi nggak tega-tega amat yang nguji.
Intinya, dalam Ujian Tesis kamu akan menjadi single fighter! Hahaha! Berjuang sendirian!
However, semua perjuangan kamu itu bakalan worth it in the end. Semua kerja keras selama ini akan terbayar. Senyum kebahagiaan itu bakalan tergambar di wajah kamu. Rasa haru, senang, sedih, waaah, semuanya, campur aduk!
Setelah dinyatakan LULUS, dan sesaat setelah dosen-dosen meninggalkan ruangan, aku MENANGIS.
Bahagia, sedih, takut, haru, excited, semuanya tak terdeskripsikan lagi!

So, segitu aja sharing-nya kali ini. Semoga bisa memberikan gambaran alias insight buat kamu yang pengen melanjutkan pendidikan formal di jenjang Magister, terutama di Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan jurusan Magister Pendidikan Sains. Untuk tahun perkuliahan ke depan, mungkin ada sedikit perubahan. Tapi, esensinya kurang lebih sama seperti yang aku utarakan di atas.
Semoga bermanfaat!