Kuliah S2 di UNS Ngapain Aja?


Well, hello, people!
Aku mau sharing ah tentang perjalanan kuliah Magister! Semoga bisa sedikit membantu, ya, buat kamu yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2.
Buat yang sudah merasakan hal yang sama, bisa dong tinggalin komentar di bawah! Biar bisa kasih insight tambahan buat para netizen. Daaaan, kita bisa diskusi, nih!
Aku pernah sharing tentang ini dalam bentuk video. Ada di YoutubeChannel-ku, guys. Buat yang nggak mau baca dan prefer untuk nonton, cussss silakan klik di bawah ini:
Jangan lupa subscribe, yaaaaa!
👆
Baiklah. Tanpa berlama-lama, langsung aja ke inti pembahasan.
Aku kuliah S-2 di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, jurusan Magister Pendidikan Sains. Sebelumnya, jenjang kuliah S-1-ku di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan jurusan Pendidikan Fisika. So, I think it’s still linear, right?
Back to the topic.

Kuliah S-2 terdiri atas minimal 4 semester. Semester 1-2 adalah kuliah teori, which is kuliah di kelas seperti biasa dengan mengambil mata kuliah wajib dan pilihan. Dan, hari-hari yang dijalani masih berkutat seputar hadir di kelas, memperhatikan dosen yang mentransfer ilmu, berdiskusi dengan rekan dalam kelompok, berdiskusi dengan dosen, ngerjain tugas (tugas kelompok dan/atau tugas mandiri), dan lain-lain. Jadwal kuliahnya sih Rabu-Jumat. Namun, kalau ada kelas tambahan/pengganti, bisa diagendakan di hari lain.
😎
Perjuangan yang sesungguhnya dan literally berat banget tapi memang harus dijalani agar dapat segera lulus, baru terasa mulai semester 3 ke atas.
Di semester 3-4 (atau bahkan 5, dan seterusnya) mata kuliah yang diambil HANYA Tesis. Tidak ada mata kuliah lain (kecuali kalau kamu mau mengulang mata kuliah lain untuk memperbaiki nilai kamu yang sebelumnya kurang tuntas).
Meskipun kelihatannya mata kuliah yang diambil itu HANYA Tesis, ternyata Tesis tidak sekadar Tesis.
J A U H   L E B I H   D A R I   I T U , P E M I R S A .
Bahkan, untuk menyelesaikan Tesis ini, aku butuh waktu dari semester 3 sampai semester 5. Tiga semester ini hanya demi merampungkan Tesis sebagai Tugas Akhir!

Langkah-langkah yang aku penuhi ada banyaaaaakkkk banget! Akan tetapi, secara garis besar tahapan-tahapan yang aku lalui ada 4 tahap, antara lain:
  • Seminar Proposal
  • Seminar Kemajuan
  • Seminar Hasil
  • Ujian Tesis
Untuk menempuh keempat tahap tersebut, itu tuh nggak cuma sekadar ngurusin Tesis. Jangan bayangkan kamu hanya ke perpustakaan untuk cari referensi, kemudian konsul bimbingan ini-itu, terus melakukan penelitian, kemudian jebreeeettt langsung Ujian Tesis. NO.
A BIG NO!
Ada banyak jalan alias proses yang harus kamu tempuh dan selesaikan.
Ada satu hal yang harus sangat kamu perhatikan, yaitu PUBLIKASI KARYA ILMIAH.
Ini nggak main-main banget, bro.
Kualifikasi untuk publikasi karya ilmiah yaitu (1) ada jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional yang bereputasi, dan (2) prosiding internasional bereputasi.
Jadi, kalau ikut prosiding ataupun submit artikel di jurnal tertentu, itu tuh nggak abal-abal. Apalagi sampe yang masuk ke predatory journal. No, it’s a big no.
Kamu bakalan rugi banget. That’s why kamu harus berhati-hati dan waspada, serta teliti. Jangan sampe kamu rugi waktu, rugi dana, rugi upaya. Pokoknya rugi segalanya. Jangan sampe, ya! So, make sure kalo kamu mau mempublikasikan karya ilmiah, harus di tempat-tempat yang tepercaya dan bereputasi, jelas sumbernya.
Well, publikasi karya ilmiah ini menjadi satu-satunya syarat untuk mengikuti Ujian Tesis. Sehingga, mau tidak mau kamu harus punya bekal karya ilmiah yang HARUS SUDAH TERBIT (PUBLISHED) sebelum kamu mengajukan Ujian Tesis. Percuma kalau Tesis kamu sudah selesai dan siap diujikan, tapi kamu belum mempublikasikan karya ilmiah itu.
Makanya aku kemarin tuh bener-bener (kesannya) lamaaaaa banget kuliahnya, karena amat sangat makan banyak waktu dalam accomplishing the final thesis defense. Why? Karena publikasi karya ilmiah itu butuh waktu yang nggak singkat, berbulan-bulan. Jadi, saranku nih buat kamu yang sedang berencana akan melanjutkan kuliah di jenjang S-2 (atau bahkan sedang menjalani kuliah S-2): persiapkan karya ilmiahmu dengan baik sebanyak mungkin.
Dan, karya ilmiahmu itu harus merupakan bagian dari Tesismu. Kamu nggak bisa ngasal gitu aja dalam membuat karya ilmiah, misalnya dengan membuat judul lain yang sama sekali nggak ada kaitannya dengan judul Tesismu. Karya ilmiah yang kamu publikasikan harus merupakan bagian dari Tesismu.
Nah, dalam proses publikasi karya ilmiah ini, aku joined tiga kali di conference yang berbeda-beda.
  • Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (UMS). Karena ini cuma asal ngikut, publikasiku nggak diterima oleh pihak kampusku, dong. Karena skalanya ini hanya nasional. Meanwhile, yang dipersyaratkan oleh kampus adalah seminar yang berskala internasional.
  • ICoSMEE (UNS). Ini merupakan seminar internasional dan juga terindeks Scopus. Namun, ternyata artikelku (artikel yang aku masukkan di prosiding ini) nggak published alias nggak terbit di jurnal internasionalnya, melainkan hanya terbit di jurnal lokal. Automatically, itu belum memenuhi syarat agar aku bisa mengajukan Ujian Tesis. Nah, akhirnya aku harus mengikuti international conference lainnya, dooonggggggg.
  • ICoSEd (UNESA). Alhamdulillah, yaaaaaa. Artikelku diterima. DAN. DITERBITKAN. TERINDEKS SCOPUS. Akhirnyaaaaa, terpenuhi juga syarat untuk lanjut ke tahapan berikutnya demi terselesainya perjuanganku meraih gelar MAGISTER. Anyway,proses penerbitan artikel tuh nggak sebentar, loh. Aku mulai seminar tuh bulan November 2017. Lalu, artikel ini baru diterbitkan pada bulan Mei 2018. Lumayan lama memang. Indeed.
Well, itu baru perjalanan tentang publikasi karya ilmiahnya. Sekarang, mari kita kembali ke pokok pembahasan mengenai empat tahap utama dalam penyelesaian Tesis.

Seminar Proposal
Di tahap ini, kamu mempresentasikan rancangan penelitian kamu. Mestinya udah hafal mati semua lah, yaaaa. Di S-1 pun kamu udah familiar dengan Seminar Proposal tentunya. Pastinya kamu udah melalui fase Seminar Proposal, ‘kan? *serius nanya*
Seminar Proposal ini sifatnya terbuka. Jadi, peserta seminarnya itu bebas. Bisa kawan seangkatan, kakak tingkat, adik tingkat, pacar, orang tua, keponakan, sepupu. Terus ada dosen juga sebagai penguji.
Seminar Kemajuan
Di sini, kamu mempresentasikan kurang lebih hasil penelitian kamu (sejauh mana kamu sudah menjalani proses penelitianmu). Tapi, sebisa mungkin Bab 1 sampai Bab 5 udah komplit lah. Walaupun lampirannya masih acak-adut atau bolong-bolong atau alamannya masih kocar-kacir atau belum terpenuhi semua, pokoknya tetep presentasi aja. However, sebisa mungkin, please, sebisa mungkin draft Tesis kamu udah mendekati sempurna dan pantas untuk dipresentasikan.
Seminar Kemajuan ini juga bersifat terbuka, sama seperti Seminar Proposal.
Seminar Hasil
Semua draft Tesis kamu HARUS SUDAH FIXED SEMUANYA. Lengkap mulai dari depan sampai belakang. Bab 1 sampai Bab 5, lampiran komplit, dan semua perangkat pembelajaran (kalau penelitian kamu tentang penelitian eksperimen) atau produk pembelajaran (kalau penelitian kamu tentang penelitian pengembangan) sudah beres.
Jadi, di tahap ini kamu mempresentasikan hasil dari penelitian kamu. Dan, Seminar Hasil ini bersifat terbuka. Lagi-lagi, kamu harus presentasi di hadapan banyak audience. Ah, tapi udah nggak perlu segrogi itu lah, ya. Orang udah biasa tampil di depan, kok. Wkwkwkwk~
Ujian Tesis
Tahap terakhir dan penentu seluruh perjalanan kuliah di jenjang S-2: Ujian Tesis. Sifatnya tertutup. Jadi, kamu hanya sendirian di dalam sebuah ruangan dan dihadapkan dengan empat orang penguji.
Dua orang dosen pembimbing kamu, which are jadi penguji kamu juga selama proses ujian berlangsung, dan dua orang dosen lainnya bertindak sebagai dosen penguji (Ketua dan Sekretaris). Ingat! Keempat dosen tersebut adalah dosen penguji kamu. Jangan berharap dosen pembimbing ikut ngebelain atau ngebantuin kamu layaknya ketika kamu sedang konsultasi/bimbingan empat mata. Beliau tetap menguji alias ngetes kamu kecuali kalo dosen pembimbingmu itu berhati malaikat jadi nggak tega-tega amat yang nguji.
Intinya, dalam Ujian Tesis kamu akan menjadi single fighter! Hahaha! Berjuang sendirian!
However, semua perjuangan kamu itu bakalan worth it in the end. Semua kerja keras selama ini akan terbayar. Senyum kebahagiaan itu bakalan tergambar di wajah kamu. Rasa haru, senang, sedih, waaah, semuanya, campur aduk!
Setelah dinyatakan LULUS, dan sesaat setelah dosen-dosen meninggalkan ruangan, aku MENANGIS.
Bahagia, sedih, takut, haru, excited, semuanya tak terdeskripsikan lagi!

So, segitu aja sharing-nya kali ini. Semoga bisa memberikan gambaran alias insight buat kamu yang pengen melanjutkan pendidikan formal di jenjang Magister, terutama di Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan jurusan Magister Pendidikan Sains. Untuk tahun perkuliahan ke depan, mungkin ada sedikit perubahan. Tapi, esensinya kurang lebih sama seperti yang aku utarakan di atas.
Semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar