Adopsi Hutan, Cara Mencintai Alam

Ketika pikiran sedang berkontemplasi, merenungkan berbagai hal tentang eksistensi dan esensi kehidupan, di saat itulah kita terpaut pada sebuah pemikiran: apa yang selama ini kita lakukan di dunia ini dan apa yang kita cari?

Well, dari sebuah pemikiran tersebut, pastinya akan timbul berbagai pertanyaan lebih lanjut. Sampai kapan kita hidup? Bagaimana cara kita mati? Apakah orang-orang masih peduli dengan kita? Apakah orang lain peduli dengan keluarga dan kerabat kita? Bagaimana keadaan warisan yang kita tinggalkan selepas kita mati? Seperti apa kondisi bumi lima puluh tahun lagi? Apakah laut masih berwarna biru? Seperti apa senja di batas kota lima belas tahun lagi? Bagaimana keadaan hutan di Kalimantan? Apakah satwa liar masih bertahan dan tidak punah? Apakah alam masih bersahabat dengan manusia?

hutan jati indonesia
Pohon Jati


Bicara tentang alam memang tidak akan ada habisnya. Sebagai seorang pendatang di dunia dan sesosok penumpang di kerak bumi, sudah seharusnya kita tahu diri. Bumi yang kita tempati sudah berbaik hati untuk menyediakan hunian yang nyaman. Tidak terbayang ‘kan kalau kita ditakdirkan untuk tinggal di Saturnus yang penuh dengan hidrogen dan helium?

Begitu pula segala sesuatu yang melekat di bumi, seperti laut, daratan, pegunungan, sungai, danau, dan hutan. Kita hidup bersisian dengan mereka. Sudah seharusnya kita bisa menjaga keadaan mereka dengan baik dan merawatnya dengan sepenuh hati. Khususnya jaga hutan.

Apa sih hutan itu?

Menurut Wikipedia – rujukan semua umat – hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbondioksida, habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting. (1)

fungsi hutan
Fungsi Hutan

Dari definisi di atas, disebut bahwa hutan berfungsi sebagai penampung karbondioksida. Familiar dengan ungkapan “hutan adalah paru-paru dunia”? Yap, hutan adalah sumber oksigen bagi kehidupan semua makhluk hidup yang ada di planet bumi. Kalau hutan sampai tidak ada (duh, jangan sampai ini terjadi, ya!), it means no oxygen here. No oxygen, no life. We die. End.

Melihat betapa pentingnya peran hutan bagi kelangsungan hidup umat manusia dan makhluk hidup lainnya, maka sudah seharusnya kita menjaga kelestarian eksistensi hutan. Jaga hutan dengan baik merupakan wujud cinta kita terhadap lingkungan yang kita huni dan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan. Oleh sebab itu, kita harus saling bergandengan tangan, bergotong-royong, dan bekerja sama dalam menjaga hutan.

hutan hujan tropis
Sumber: ilmugeografi.com

Upaya jaga hutan ini akan sia-sia belaka kalau yang melakukan hanya segelintir orang. Masa iya dari sekian milyar manusia yang hidup di alam fana ini hanya segelintir saja yang tergerak untuk jaga hutan? Ayo, dong! Gotong-royong jaga hutan, guys! Demi masa depan kita semua. Demi anak-cucu-cicit. Demi kebaikan seluruh alam.

Bagaimana cara kita jaga hutan?

Ada banyak cara dalam melestarikan eksistensi hutan. Tentu saja hal ini harus dilakukan secara bersama-sama melalui gotong-royong jaga hutan dengan cara adopsi hutan.

“Adopsi hutan adalah gerakan gotong royong menjaga hutan yang masih ada, mulai dari pohon tegaknya, hewannya, flora eksotisnya, serta keanekaragaman hayati lain di dalamnya. Melalui adopsi hutan, siapa pun di mana pun bisa terhubung langsung dengan ekosistem hutan beserta para penjaganya.” (2)

Harapannya, kalau kita melakukan adopsi hutan, maka akan timbul semacam rasa “memiliki” sehingga membuat kita senantiasa menjaganya dengan baik dan merawat dengan sebaik-baiknya. Sama halnya kalau kita memiliki sesuatu yang kita cintai. Pasti kita mustahil untuk menyakiti dan menghancurkannya, ‘kan?

Pengingat sepanjang waktu: Hari Hutan

Agar semangat jaga hutan tetap berapi-api dan awareness tentang pentingnya keberadaan hutan selalu ditegakkan, terciptalah sebuah hari spesial yaitu Hari Hutan. Hari Hutan Sedunia (International Day of Forests) diperingati setiap tanggal 21 Maret. Sementara, Hari Hutan Indonesia diperingati setiap tanggal 7 Agustus.

“Hari Hutan Indonesia adalah hari di mana semua orang merayakan hutan hujan tropis Indonesia beserta semua kekayaan yang terkandung di dalamnya: air dan udara bersih, habitat berbagai flora fauna, sumber pangan, bahan obat-obatan, penyerapan karbon, hingga akar kebudayaan.” (3)

hari hutan indonesia
Hari Hutan

Tujuan diadakannya Hari Hutan Indonesia yaitu masyarakat diharapkan dapat lebih aware terhadap hutan-hutan di Indonesia, khususnya hutan hujan tropis. Disadur dari harihutan.id, dengan adanya Hari Hutan Indonesia, maka akan ada satu hari khusus dalam setahun di mana semua mata, pikiran, dan usaha masyarakat Indonesia tertuju pada hutan (hujan tropis) Indonesia.

Ada satu hal yang sudah selayaknya membuat kita berhati-hati dan waspada. Pada Desember 2018, Komite Perdamaian Dunia di Indonesia mengganjar Kalteng sebagai ibu kota paru-paru dunia setelah Brasil. Namun kenyataannya, kejadian kebakaran setiap tahun, deforestasi, dan konflik agraria membuat hutan Kalteng berada di ujung kehancuran. (4)

Tidakkah kita terhenyak melihat fakta tersebut? Semakin lama, keberadaan hutan malah semakin terkikis. Kehidupan alam menjadi tidak seimbang. Semakin banyak populasi manusia, seharusnya keberadaan hutan juga harus diperbanyak dan diperluas lagi. Jangan sampai kita mewariskan sebuah hal yang mengerikan kepada generasi penerus: bumi tanpa hutan di dalamnya.

Anyway, aku juga menumpahkan uneg-unegku melalui video di Youtube channel-ku, guys. Check this out:



Referensi:

(1) id.m.wikipedia.org/wiki/Hutan

(2) harihutan.id

(3) harihutan.id

(4) Kompas, Air Mata untuk Hutan Kalimantan (17/10/2020)

28 komentar:

  1. Wah, baru tahu kalau kalteng ibukota paru-paru dunia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak perlu jauh-jauh mencari kan ya, Mbak. Ternyata ada di negeri sendiri.

      Hapus
  2. Aku baru tahu lho kalau ada Hari Hutan Sedunia dan Hari Hutan Indonesia, kayanya kurang terdengar gaungnya ya kak? Iya nih perlu banget melestarikan hutan supaya bumi tetap sehat. Kalau mau adopsi hutan gimana caranya kak? Apakah harus lewat lembaga tertentu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih, Mbak. Perlu effort yang ekstra lagi untuk memberikan awareness tentang pentingnya pelestarian hutan dan adanya Hari Hutan.

      Untuk lebih lengkapnya mengenai adopsi hutan, bisa langsung cek aja di website-nya harihutan ya, Mbak.

      Hapus
  3. Yuk sama-sama kita jaga hutan dengan kemampuan yang kita punya. Kita ajak juga kawan-kawan untuk menjaga kelestarian alam supaya generasi selanjutnya bisa menikmati juga

    BalasHapus
  4. Ada cara agar kita tetap menjaga hutan Indonesia, salah satunya dengan adopsi hutan ini ya kak. Ternyata ini tuh caranya lebih mudah ya tinggal ikutan donasi gitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Kak. Satu langkah kecil kita juga berarti demi pelestarian hutan, demi jaga hutan.

      Hapus
  5. Bagus ya kampanyenya. Jujur nggak kepikiran ama aku dan baru ngeh ada cara lain mencintai alam dengan adopsi hutan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Mbak. Ada banyak cara agar hutan tetap lestari, salah satunya melalui program adopsi hutan ini agar kita tetap bisa jaga hutan dengan baik. Demi masa depan.

      Hapus
  6. ternyata hari hutan indonesia itu pada tiap tanggal 7 agustus. ah saya baru tahu, malunya. adopsi hutan dg cara menyayangi isi hutan dan tak merusaknya ya kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hari Hutan Indonesia memang berbeda dengan Hari Hutan Sedunia, Mbak. Biar kita tetap aware dengan pentingnya jaga hutan. ^_^

      Hapus
  7. semoga hutan kita semakin membaik ya, kegiatan yang dilakukan para pegiat lingkungan dan aktivis hutan dapat membantu perbaikan hutan kita dan kita sebagai warga juga mari memulai dari hal-hal kecil seperti menanam pohon di rumah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuhuuuu, Mbak Mei..
      Wah, sebagai pendaki gunung udah familiar banget dong ya mbak sama pepohonan dan lingkungan nih.

      Hapus
  8. baru tahu nih kalo hari hutan indonesia tanggal 7 agustus, semoga makin banyak orang yang aware tentang pentingnya jaga hutan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuppssss!
      Makin banyak yang aware, diharapkan makin berkembang juga hutan-hutan yang terpelihara dengan baik.

      Hapus
  9. adopsi hutan itu menurutku kayak mengasuh hutan seperti anak sendiri ya mbak, jadi kita rawat betul, kita jaga jangan sampe ada luka :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setujuuuuu 100%!!
      Konsepnya kayak ngerawat anak sendiri, Mbak. Jadi, biar kita tetep welas asih gitu dalam memperlakukan hutan.

      Hapus
  10. Bener, kak El...
    Hutan membuat bumi kita seimbang dengan segala kepadatan penduduknya.
    Harapannya, sudah gak ada lagi hutan yang diberangus demi kepentingan manusia.

    BalasHapus
  11. Setuju banget.. kita harus mengadopsi hutan sebagai bentuk kita menyayangi hutan dan peduli dengan kelestarian alam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu juga sebagai perwujudan tingkah laku baik kita terhadap makhluk hidup kan ya, Mbak...

      Hapus
  12. hutan selalu membawa manfaat luar biasa untuk kita dan tidak pernah menyakiti. Sayangnya kita yang seringkali alpa yaaa mbaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huhuuu, iya nih Mbak. Kadang kelupaan gitu. Makanya harus sering-sering di-sounding tentang upaya jaga hutan nih biar selalu ingat.

      Hapus
  13. Waktu kecil suka main ke hutan yang asri walau cuma cari kayu ranting, semoga makin ke sini hutan tetap sesuai fungsinya. Sedih sih lihat hutan yang perlahan beralih fungsi jadi rest area.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beneran sedih banget sih... :(
      Semoga ke depannya hutan-hutan di Indonesia makin banyak dan nggak tergusur dengan industri lain. Semoga.

      Hapus
  14. Semoga makin banyak donasi terkumpul ya untuk hutan..

    BalasHapus